Prinsip Dasar Budidaya Tanaman Hidroponik


prinsip-tanaman-hidroponik
Setiap keberhasilan, tidak akan luput dari penerapan prinsip dasar yang tepat dan sesuai. Sama halnya dengan budidaya tanaman hidroponik, untuk dapat berhasil dan sukses dalam berbudidaya tanaman secara hidroponik maka kita perlu memahami beberapa prinsip dasar hidroponik. Banyak dari kita yang mengiri bahwasannya hidroponik hanya sekedar bertanam diatas air. Sehingga banyak yang mendapatkan hasil pertumbuhan tanaman tidak maksimal, gagal panen atau bahkan tanaman tumbuh kerdil. Berikut ini merupakan beberapa ulasan penting tentang prinsip dasar budidaya tanaman secara hidroponik, sehingga kita bisa sukses menghasilkan tanaman hidroponik yang sehat dan layak konsumsi.

Prinsip Dasar Budidaya Tanaman Hidroponik :


  1. Cahaya Matahari (atau Growing Light sebagai pengganti)
    Sama seperti halnya tanaman yang tumbuh dikebun atau media tanah, tanaman hidroponik memerlukan pencahayaan 8-10 jam sinar matahari setiap harinya, untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang opotimal. Lampu yang berintensitas tinggi seperti lampu LED bertekanan tinggi yang dapat digunakan apabila tidak ada cahaya matahari.
  2. Udara (Oksigen dan Karbon Dioksida)
    Dissolved Oxygen (DO) atau oksigen terlarut didalam air sebaiknya berada atau berada dikisaran diatas 6 ppm. Monitor kadar oksigen terlarut dengan menggunakan DO meter. Kita bisa menggunakan pompa udara dan airstone (batu berpori lembut) yang biasanya digunakan didalam akuarium untuk membuat sirkulasi udara didalam air menjadi lebih baik. Selain Oksigen, tanaman juga memerlukan karbon dioksida yang cukup untuk dapat berfotosintesis dengan optimal.
  3. Air
    Tidak semua jenis air bisa digunakan dalam budidaya tanaman secara hidroponik. Air yang disaring melalui Reserve Osmosis (OS) adalah sumber terbaik di 15-60 EC atau air tanah yang jernih. Air dengan kadar EC yang rendah atau mendekati 0, merupakan air terbaik sebagai pelarut atau pencampur nutrisi untuk tanaman hidroponik. Anda dapat mengukur kadar EC air menggunakan alat TDS / EC Meter.
  4. pH Level
    pH merupakan part of Hidrogen yang terdapat didalam air. pH Nutrisi adalah hal yang paling penting dalam hidroponik. Jika pH nutrisi menjauh dari kisaran optimum, nutrisi tersebut akan menjadi hilang bagi tanaman. Level pH terbaik untuk setiap jenis tanaman bervariasi, tidak sama antara satu jenis tanaman dengan jenis yang lain. Tetapi rentang yang baik bagi sebagian besar tanaman hidroponik adalah 5.5-6.5 .
  5. Suhu Udara
    Suhu udara memegang peranan penting terhadap pertumbuhan tanaman. Terdapat beberapa jenis tanaman yang mampu tumbuh dengan optimal di tempat bersuhu udara dingin, tetapi ada juga tanaman yang tidak mampu tumbuh ditempat bersuhu dingin ataupun sebaliknya. Untuk tanaman bersuhu dingin, akan mampu tumbuh optimal pada suhu 16-28 derajat celcius. Sedangkan untuk tanaman bersuhu panas, akan mampu tumbuh optimal pada suhu 20-32 derajat celcius.
  6. Nutrisi
    Tanaman hidroponik juga memerlukan nutrisi kompleks seperti hal nya tanaman yang ditanam dikebun, yaitu 6 unsur nutrisi makro + 13 unsur nutrisi mikro. Untuk mendapatkan hasil sayuran atau buah yang maksimal, maka harus menggunakan nutrisi hidroponik terbaik. Ganti isi penampungan nutrisi setiap 12 sampai 14 hari dengan nutrisi baru. Agar tanaman dapat umbuh sehat dan segar. Sesuai juga nilai ppm nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman yang kita budidayakan.

Demikianlah beberapa prinsip dasar budidaya tanaman hidroponik, jika kita mampu memegang dan memahami prinsip dasar tersebut, maka tidak lah sulit untuk menghasilkan tanaman hidroponik yang berkualitas dan layan untuk kita konsumsi.

Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...

Postingan populer dari blog ini

Jangan Salah Pilih Bibit Tanaman Hidroponik

Persiapan Lahan Budidaya Cabai Hidroponik Sistem Fertigasi

Cara Menanam Selada Hidroponik