Kelebihan dan Kekurangan Bercocok Tanam Secara Hidroponik
Kelebihan dan Keurangan Bercocok Tanam Secara Hidroponik – Hidroponik merupakan sistem penanaman yang media tanamnya menggunakan air, bukan menggunakan tanah.
Hidroponik merupakan salah satu terobosan teknologi dalam bercocok tanam guna menyikapi semakin sempitnya lahan pertanian.
Karena menggunakan air sebagai sumber utama dalam penanaman, maka air yang dipergunakan tidak bisa dipilih secara asal-asalan.
Air yang digunakan harus tercampur unsur hara, tentunya sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut.
Di negara Indonesia, penanaman model hidroponik sudah mulai banyak diterapkan di berbagai tempat, terutama di perkotaan. Ini dikarenakan kemudahannya dalam penerapan dan pemeliharaan.
Hingga saat ini, metode hidroponik dikelompokkan dalam tiga bagian berdasarkan media tanam yang digunakan.
Di Indonesia, model pertama yang berkembang adalah hidroponik substrat, kemudian disusul hidroponik NFT dan terakhir hidroponik aeroponik.
Hidroponik substrat
Pada dasarnya, hidroponik merupakan sistem cocok tanam yang tidak menggunakan tanah sama sekali. Pada hidroponik substrat, media tanam yang digunakan adalah benda padat yang bukan tanah.
Beberapa jenis bahan yang sering digunakan sebagai bahan pembuat hidroponik substrat adalah arang, sekam, batu apung, dan masih banyak lainnya.
Bahan tersebut harus memenuhi kriteria untuk mendukung tanaman tumbuh seperti dapat menahan air, mempunyai porositas yang tinggi, dan sebagai tempat menaruh akar.
Hidroponik NFT
Hidroponik nutrient film technique atau yang biasa disebut dengan hidroponik NFT merupakan sistem cocok tanam yang media tanamnya menggunakan air.
Nutrient yang dimaksud di sini adalah aliran air yang tipis tentunya melalui pipa. NFT bisa dikatakan model tanam dengan meletakkan sebagian akar tanaman pada air yang telah dicampur dengan berbagai komposisi yang dibutuhkan tanaman. Akar tanaman akan tumbuh pada lapisan nutrisi.
Hidroponik aeroponik
Salah satu jenis metode hidroponik terbaru. Pada dasarnya, model hidroponik yang satu ini menggunakan udara sebagai pemicu pertumbuhan tanaman. Hidroponik aeroponik menggunakan udara yang disemprotkan berbentuk kabut yang telah dicampur dengan unsur hara sesuai kebutuhan tanaman.
Kabut tersebut kemudian akan diserap oleh tanaman melalui pori-porinya. Dalam hidroponik aeroponik, tanaman akan digantung dengan menggunakan sterofoam yang telah dilubangi sehingga akarnya berada dalam bak.
Kelebihan model tanam hidroponik
- Unggul dalam efisiensi lahan
- Bebas penyakit karena tidak menggunakan tanah
- Hasil produksi lebih berkualitas dibanding metode lain
- Jumlah produksi lebih banyak daripada model tanam lain
- Lebih praktis diterapkan
- Penggunaan air dan pupuk bisa dikurangi
- Hama dan penyakit lebih mudah dikendalikan
Kekurangan model tanam hidroponik
- Modal yang terbilang besar
- Biaya operasional yang tidak sedikit
- Pada model substrat tanaman lebih cepat layu
Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...