Syarat Air Untuk Tanaman Hidroponik


air-hidroponik
Dalam budidaya tanaman secara hidroponik, air memegang pernanan yang sangat penting. Jika kita perthatikan sepintas, hampir semua air memiliki kondisi yang sama, yaitu berwarna bening dan tawar. Tetapi, untuk dapat menghasilkan tanaman hidroponik yang sehat dan segar maka tidak semua jenis air dapat dimanfaatkan sebagai media tumbuh tanaman hidroponik. Terdapat beberapa jenis kriteria air yang harus terpenuhi, agar dapat menjadi media tumbuh tanaman yang baik dan optimal demi kesuksesan budidaya tanaman secara hidroponik.

Berikut ini merupakan beberapa syarat utama air yang harus terpenuhi, agar air dapat menjadi media tumbuh tanaman hidroponik :

1. Mineral Terlarut didalam air
Air selalu mengandung mineral-mineral terlarut, dimana tidak semua mineral tersebut dapat bermanfaat. Tetapi terdapat juga beberapa unsur mineral yang juga berbahaya bagi pertumbuhan tanaman atau bahkan berbahaya bagi tubuh manusia jika nilai terlarutnya terlalu tinggi. Di Indonesia, rata-rata air tanah memiliki nilai mineral terlarut sebesar 150-250 ppm, sedangkan untuk air yang berasal dari perusahaan daerah air minum (PDAM) memiliki nilai mineral terlarut lebih tinggi (diatas 250 ppm). Nilai mineral terlarut yang terlalu tinggi, tidak cocok untuk media tumbuh tanaman hidroponik. Karena akan menghambat kinerja akar tanaman dalam menyerap nutrisi.

Kualitas air yang dikehendaki oleh tanaman hidroponik adalah merupakan air dengan kadar mineral 0-50 ppm. Tanaman akan mampu tumbuh dengan optimal didalam air dengan kadar mineral rendah. Karena hal ini akan berpengaruh terhadap nutrisi terlarut dan kemampuan akar dalam menyerap nutrisi tersebut. Semakin rendah nilai mineral terlarut didalam air (semakin mendekati nol) maka kualitas air tersebut akan semakin baik untuk tanaman hidroponik. Didalam air yang kadar mineral terlarutnya rendah, nutrisi akan mampu tercampur dengan maksimal. sehingga akar tanaman mampu bekerja dengan maksimal pula dalam menyerap dan memanfaatkan nutrisi tersebut.

Lalu, bagaimana kita bisa mendapatkan air dengan kadar mineral terlarut yang rendah ? Jawabannya adalah dengan memanfaatkan teknologi filter air. Filter air mampu menyaring mineral-mineral terlarut didalam air , hingga dibawah 100 ppm. Jika kita ingin mendapatkan nilai yang lebih rendah lagi, maka kita harus menggunakan rangkaian filter air tipe Reserve Osmosis (RO). Dengan teknilogi RO akan mampu menghasilkan air dengan kadar mineral terlarut dibawah 50 ppm atau bahkan mendekati nol.

2. Nilai pH (part of Hydrogen)
Nilai pH air akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan akar tanaman dalam menyerap nutrisi. Hal ini berkaitan dengan kemampuan sel-sel akar tanaman dalam berinteraksi antara jaringan didalam tubuh tanaman dengan garam-garam mineral diluar tubuh tanaman (nutrisi). Pada umumnya, tanaman hidroponik menghendaki nilai pH optimum pada kisaran 5.5-7.5 . Nilai pH diluar kisaran tersebut akan sangat menghambat kemampuan akar dalam menyerap nutrisi didalam larutan. Nilai pH dibawah 5 akan cenderung asam, dimana hal ini akan menyebabkan rusak nya sel-sel perakaran tanaman. Begitu juga nilai pH yang berada diatas 7.5 akan cenderung bersifat basa, dimana akan lebih cenderung meracuni tanaman.

Oleh karena itu, tidak semua jenis air dapat dijadikan sebagai media tumbuh tanaman hidroponik. Seperti halnya air laut, yang nilai garamnya terlalu tinggi dan cenderung bersifat asam. Kondisi ini juga tidak sesuai dengan kebutuhan akar tanaman. Lalu kadang kita terbesit, bagaimana dengan air hujan ? air hujan pada umumnya tercampur dengan logam-logam berat dari polusi udara dan sifatnya pun cenderung lebih asam. Sehingga, jika kita ingin memanfaatkan air hujan, maka air tersebut harus terlebih dahulu di endapkan selama 1 malam, dan lebih baik jika dilakukan penyaringan menggunakan filter.

Demikianlah syarat-syarat air yang harus terpenuhi untuk menjadi media tumbuh tanaman hidroponik yang baik. Sehingga kita dapat menghasilkan sayuran hidroponik yang sehat, higenis dan kaya akan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita.

Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...

Postingan populer dari blog ini

Jangan Salah Pilih Bibit Tanaman Hidroponik

Persiapan Lahan Budidaya Cabai Hidroponik Sistem Fertigasi

Cara Membuat Hidroponik Dengan Paralon