Tutorial Hidroponik Sistem Wick
Hidroponik – Menanam dengan teknik hidroponik bagi sebagian orang adalah sesuatu yang sulit dan membutuhkan modal yang besar. Padahal tidak demikian, bagi yang sudah faham bercocok tanam dengan teknik hidroponik justru dianggap lebih praktis dan mudah. Tanaman hidroponik tidak perlu menyiram dan memupuk karena air dan nutrisi diberikan secara otomatis ketanaman. Meskipun saat ini sudah banyak diantara kita yang menguasai berbagai macam teknik hidroponik, namun tidak tertutup kemungkinan masih lebih banyak orang yang belum faham tentang bercocok tanam tanpa tanah ini. Secara umum hidroponik memiliki pengertian secara bebas sebagai teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Dalam pengertian sehari-hari, hidroponik dikenal sebagai cara bercocok tanam tanpa tanah.
Unsur Penting Dalam Hidroponik
Beberapa unsur penting yang wajib diperhatikan dalam bercocok tanam dengan teknik hidroponik wick sistem antara lain ;
a). Nutrisi
b). Media tanam non tanah (arang sekam, cocopeat, rockwool, pecahan batu bata, kerikil dll)
c). Oksigen
d). Air
Teknik Hidroponik Wick System / Sistem Sumbu
Teknik Sumbu merupakan teknik paling sederhana dari semua jenis hidroponik dan cocok bagi pemula karena sangat mudah dipelajari. Tanaman diletakkan pada wadah berisi larutan nutrien, seperti botol air mineral, gelas, ember, toples atau bak air. Cairan larutan biasanya diberi pergerakan dengan mesin gelembung udara atau disebut aerator. Akan tetapi, bisa pula tanpa menggunakan aerator. Aerator adalah alat pembuat gelembung yang biasa digunakan untuk membuat gelembung akuarium. Jika tidak diberi aerator, larutan yang berada dibagian bawah tidak terserap akar, sebab posisi akar berada diatas larutan yang tidak terserap. Hal ini karena air tidak bersirkulasi dan akarnya kurang mendapat asupan oksigen. Meskipun tanpa aerator, sistem sumbu sudah dianggap cukup baik dan bisa menghasilkan tanaman yang subur.
Baca juga Pengaruh pH Larutan Nutrisi Pada Tanaman Hidroponik
1. Alat Dan Bahan Yang Diperlukan
a). Rockwool secukupnya atau bisa juga menggunakan media tanam lainnya
b). Baki / nampan
c). Benih tanaman
d). Air
e). Pisau / cutter
2. Cara Menyemai
a). Potong rockwool menggunakan cutter berukuran 2,5cm x 2,5cm
b). Lubangi rockwool di bagian tengah sedalam 0,5 cm.
c). Rendam Rockwool ke dalam air selama 6 jam.
d). Tiriskan Rockwool tanpa diperas, tata di atas baki/nampan.
e). Masukkan benih ke dalam lubang rockwool.
f). Diamkan hingga benih berkecambah. Jika rockwool terlihat mengering, semprot dengan air hingga basah saja.
g). Persemaian perlu dilindungi dengan atap peneduh terhadap sengatan matahari, sampai biji berkecambah dan mencuatkan daunnya di atas permukaan. Cahaya matahari bahaya bagi kecambah, tetapi cahaya yang terang dibawah satu atap peneduh justru perlu.
h). Sesudah bibit tanaman muncul sepenuhnya secara lengkap dengan batang dan daunnya, bibit boleh disinari matahari penuh waktu pagi. Tapi saat siang menyengat, sebaiknya bibit dilindungi.
3. Cara Menanam / Pindah Tanam Ke Pot Hidroponik
a). Sesudah tumbuh 4 helai daun / dirasa sudah cukup umur (sesuaikan dengan jenis tanaman), bibit sudah bisa dipindah dalam pot hidroponik.
b). Pot hidroponik bisa menggunakan netpot atau cup bekas air mineral.
c). Lubangi bagian bawah cup dan pasang kain flanel sebagai sumbu
d). Letakkan netpot / cup pada lubang yang disediakan
e). .Larutkan air dan nutrisi hidroponik yang telah dicairkan (cara mencairkan nutrisi ada di kemasan nutriri) dengan komposisi 1 liter air untuk 5ml nutrisi A dan 5ml nutrisi B
f). Letakkan kotak / pot hidroponik di tempat yang tidak terkena air hujan secara langsung
g). Cek berkala kondisi air, tambahkan larutan hidroponik jika berkurang (jangan sampai kehabisan)
h). Jika perlu, bisa ditambahkan aerator untuk mengatur kadar oksigen dan pelarutan nutrisi.
Baca juga Tentang TDS Meter, EC Meter dan PH Meter
Cara Menanam Hidroponik Hidroponik hidroponik sederhana Hidroponik Sistem Sumbu Hidroponik Sistem Wick Teknik Dasar Hidroponik teknik hidroponik
Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...