Pengenalan Sistem Hidroponik


Pengenalan Sistem Hidroponik


Pengenalan Sistem Hidroponik – Hidroponik dapat diartikan sebagai sistem budidaya pertanian tanpa menggunakan tanah tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Sistem mempunyai bebrapa keunggulan, yaitu kepadatan tanaman per satuan luas dapat dilipatgandakan sehingga menghemat penggunaan lahan, mutu produk (bentuk, ukuran, rasa, warna, kebersihan/higiene) dapat dijamin karena kebutuhan nutrient tanaman dipasok secara terkendali di dalam rumah kaca dan tidak tergantung musim/waktu tanam dan panen dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pasar.
Hidroponik merupakan penanaman tanaman dengan menggunakan nutrisi mineral berbentuk larutan dalam air, tanpa tanah. Tanaman daratan dapat tumbuh dengan akar mereka dalam larutan mineral nutrisi atau dalam media inert, seperti perlit, kerikil, wol mineral, atau sabut kelapa. Budidaya hidroponik biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca (greenhouse) untuk menjaga supaya pertumbuhan tanaman secara optimal dan benar-benar terlindung dari pengaruh unsur luar seperti hujan, hama penyakit, iklim.
sistem-hidroponik
Hidroponik, budidaya tanaman tanpa tanah, telah berkembang sejak pertama kali dilakukan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan penemuan unsur-unsur hara esensial yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Penelitian tentang unsur-unsur penyusun tanaman ini telah dimulai pada tahun 1600-an. Akan tetapi budidaya tanaman tanpa tanah ini telah dipraktekkan lebih awal dari tahun tersebut, terbukti dengan adanya taman gantung (Hanging Gardens) di Babylon, taman terapung (Floating Gardens) dari suku Aztecs, Mexico dan Cina.
Budidaya tanaman secara hidroponik memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan budidaya secara konvensional, yaitu pertumbuhan tanaman dapat di kontrol, tanaman dapat berproduksi dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi, tanaman jarang terserang hama penyakit karena terlindungi, pemberian air irirgasi dan larutan hara lebih efisien dan efektif, dapat diusahakan terus menerus tanpa tergantung oleh musim, dan dapat diterapkan pada lahan yang sempit. Salah satunya dengan menggunakan sistem DFT. Sistem ini sama dengan rakit apung hanya adanya penambahan modifikasi resirkulasi aerasi yaitu dengan penambahan udara ke dalam bak nutrisi. Penambahan ini menggunakan alat yang berfungsi untuk mensirkulasi udara didalam nutrisi dengan alat aerator.
Saat ini, teknologi hidroponik telah banyak diadopsi oleh petani di Indonesia terutama untuk produksi sayuran, bunga potong, dantanaman hias. Namun demikian operasi teknologi hidroponik di Indonesia hampir seluruhnya menggunakan sistem substrat dengan irigasi tetes (Drip Irrigation). Sistem ini sangat tergantung terhadap ketersediaan energi listrik untuk pompa karena adanya sirkulasi dan distribusi larutan hara tanaman.[tk]

Tags:

sistem hidroponik terbaik, sistem hidroponik bertingkat, hidroponik terbaik, hidroponik bertingkat, hidroponik jepang, hidroponik ala jepang, sistem hidroponik di jepang, pertanian hidroponik di jepang, pengaruh greenhouse terhadap budidaya tanaman hidroponik, hidroponik di jepang


Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...

Postingan populer dari blog ini

Jangan Salah Pilih Bibit Tanaman Hidroponik

Persiapan Lahan Budidaya Cabai Hidroponik Sistem Fertigasi

Cara Membuat Hidroponik Dengan Paralon