Cara Sederhana membuat Tanaman Hidroponik Kangkung
Di perkampungan, menanam tanaman kangkung adalah hal yang biasa. Biasanya mereka menanam tanaman kangkung di sungai-sungai. Tapi jarang sekali ada yang budidaya tanaman kangkung ini secara hidroponik. Padahal, sistem hidroponik ini sederhana sekali. Dan mudah untuk dilakukan oleh para pemula. Karena itulah, diperkotaan khususnya banyak sekali yang melakukan budidaya tanaman hidroponik kangkung.
Kangkung sendiri aslinya merupakan tanaman air, tetapi walaupun begitu pun kangkung masih bisa hidup ditempat yang kering. Dan buktinya, banyak sekali yang menanam kangkung secara hidroponik jadi, kangkung tidak Cuma bisa ditanam di sungai-sungai saja. Kangkung sendiri merupakan salah satu sayuran yang sangat di gemari di Indonesia. Karena memang sayuran ini memberikan rasa yang nikmat untuk dimakan
Oleh sebab itulah, kangkung memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Mudahnya, lihat saja di pasar-pasar atau penjual sayur, pasti ada kangkung yang dijual, ya memang karena sayur memang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Jika anda memang ingin membudidayakan kangkung, mending budidaya secara hidroponik karena sangatlah mudah untuk para pemula.
Bahan Dan Alat yang digunakan untuk budidaya tanaman hidroponik kangkung
Ada beberapa alat dan juga bahan yang digunakan untuk budidaya kangkung ini,
- Benih kangkung atau bibit
- Styrofoam
- Air
- Pot 2 buah atau baskom, ini berfungsi untuk media nutrisi dan juga media air
- Pinset untuk mengambil benih kangkung
- Pasir ataupun sekam
- Cutter untuk memotong Styrofoam.
Cara melakukan pembibitan tanaman kangkung
Pertama-tama, siapkan dulu media nya, seperti baskom ataupun pot. Kalau pot, gunakan yang ukuran pendek. Untuk media tanamnya bisa menggunakan pasir ataupun sekam, jika menggunakan pasir maka pasir tersebut perlu dicuci bersih dan jika menggunakan sekam tidak perlu dicuci cukup dibasahi saja.
Lalu buatlah baris dengan menggunakan sekam tadi dengan ukuran 1cm dan jarak 2cm. Setelah itu masukkan benih kangkung tersebut kedalam baris sekam ini, setelah dimasukkan tutup kembali dengan menggunakan sekam. Pastikan bibit-bibit kangkung tadi tidak bertumpuk.
Setelah 3 hari dari melakukan proses ini, lalu keluarkan di bawah sinar matahari. Maka selama 5 hari tanaman kangkung akan mulai muncul.
Cara melakukan penanaman tanaman kangkung secara hidroponik
Pertama, siapkan baskom ataupun pot. Jika menggunakan pot pakai pot yang ukuran tinggi, setelah itu, isi penuh pot atau baskom tadi dengan air sumur ataupun air sungai, jangan menggunakan air pam. Karena air pam memiliki zat kimia yang akan memperburuk perkembangan dari tanaman kangkung tersebut.
Setelah diisi penuh, lalu ambil Styrofoam yang sudah disiapkan tadi. Potong Styrofoam dengan menggunakan alat cutter, potong dengan ukuran yang sesuai dengan ukuran pot atau baskom yang digunakan untuk media tanam tadi. Lalu buatlah lubang pada Styrofoam dengan diameter 1cm. lubang ini digunakan untuk tempat memasukkan dan menanam kangkung.
Lalu ambil benih kangkung tadi yang sudah berumur 5 hari dengan menggunakan alat pinset. Hati-hati dalam memindahkan bibit, usahakan jangan sampai ada akar dari bibit yang putus. Untuk menghindari hal ini, siram benih dengan air, lalu goyang-goyangkan maka sekam atau pasir tidak akan menempel lagi pada benih. Nah ini langsung taruh ke dalam media tanam kangkung yang sudah di dilapisi dengan Styrofoam.
Jangan sampai kelupaan untuk mengisi air didalam media tanam, untuk menghindari hal itu, setiap 2 atau 3 hari sekali cek ketersediaan air pada media tanam. Biasanya kangkung yang siap panen akan berumur 25 hari.
Untuk media tanamnya sendiri, anda bisa menggunakan yang sesuai anda inginkan, tetapi untuk media pembibitan, gunakan pot atau baskom yang seperti diatas saja.
Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...
