Nutrisi Tanaman Hidroponik
Dalam sistem tanaman hidroponik, larutan nutrisi dibedakan dalam dua golongan utama, yaitu Nutrisi A dan Nutrisi B atau lebih umum disebut dengan Nutrisi Mix AB. Dimana Nutrisi A mengandung unsur-unsur hara makro, sedangkan Nutrisi B mengandung unsur-unsur hara mikro. Kenapa Harus dipisah A dan B ? Hal ini untuk mencegah terjadinya reaksi penggaraman atau pengkristalan, karena pada dasarnya dua larutan tersebut mengandung ion-ion yang bisa saling bereaksi.
Bagaimana Cara Menghitung Nutrisi Tanaman Hidroponik ? Ukuran penentuan kebutuhan nutrisi tanaman hidroponik diukur dalam satuan PPM (part per million). Untuk mengetahui nilai dari satuan ini, maka diperlukan alat yang bernama EC Meter atau TDS Meter. TDS meter ini akan memberikan informasi jumlah padatan (ion) terlarut dalam air, semakin tinggi nilai yang ditunjukkan oleh TDS meter ini maka jumlah padatan (ion) terlarut dalam larutan air tersebut juga tinggi.
Setiap tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, sehingga kita harus mengetahui jenis tanaman dan kebutuhan nilai ppm nutrisi yang harus diberikan. Nilai ppm nutrisi yang diberikan kepada tanaman harus sesuai dengan kebutuhan tanaman. Jika nilai ppm nutrisi terlalu kecil, maka tumbuhan tidak akan mampu tumbuh optimal (tumbuh kerdil). Sedangkan jika nilai ppm nutrisi terlalu tinggi diberikan kepada tanaman, maka hasil dari tanaman tersebut dapat menyebabkan keracunan bagi pengkonsumsi hasil tanaman tersebut.
Hal ini lah yang jarang diperhatikan oleh petani hidroponik, sehingga hasil produksi tanaman kurang optimal. Pengetahuan akan kebutuhan nutrisi tanaman sangat penting dalam bertanam hidroponik. Bahkan untuk skala produksi, petani perlu melakukan riset untuk mengetahui nilai kebutuhan nutrisi tanaman yang disesuaikan dengan umur tanaman. Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optomial dan hemat biaya produksi. Selain nilai ppm nutrisi terlarut, satu hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah nilai pH lurutan nutrisi. Nilai pH ini memegang peranan penting terhadap kemampuan akar tanaman dalam menyerap unsur hara terlarut dalam larutan nutrisi. Nilai pH yang terlalu asam ataupun terlalu basa, dapat menghambat kemampuan daya serap akar tanaman. Sehingga tanaman tidak mampu tumbuh dengan optimal.
Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...