Cara Menanam Terong Hidroponik Dengan Teknik Dutch Bucket System (DBS)


Cara Menanam TERUNG HIDROPONIK

Hidoponik – Pada beberapa postingan sebelumnya sudah kita bahas tentang cara menanam cabai hidroponik sistem wick, menanam pakcoy hidroponik NFT System dan cara menanam seledri hidroponik. Dan pada kesempatan ini mari kita belajar menanam terung hidroponik dengan mengaplikasikan sistem dutch bucket atau Dutch Bucket System. Di kalangan hidroponikers Indonesia sistem ini populer dengan sebutan Sistem DB atau DB Sistem. Sistem DB adalah teknik hidroponik dimana air dan nutrisi disirkulasikan secara terus – menerus dalam jangka waktu tertentu. Untuk mensirkulasikan larutan nutrisi diperlukan pompa dan aliran listrik yang cukup stabil. Dan untuk mengatur aliran nutrisi secara periodik dibutuhkan timer yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Alat lain yang hampir wajib dipasang pada sistem dutch bucket adalah aerator. Aerator berfungsi untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh akar tanaman.

Terung Hidroponik

Terung Hidroponik Dutch Bucket System ( By : Dede Siti Hasanah II)

Namun dalam prakteknya, sistem dutch bucket bisa saja dimodifikasi, misalnya tanpa timer dan aerator. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Dede Siti Hasanah ini, beliau menanam terung hidropnik sistem DB tanpa menggunakan timer dan aerator. Beliau mengatur sirkulasi (aliran) nutrisi secara manual. Meskipun tanpa kedua alat tersebut tanaman terung hidroponik beliau mampu tumbuh dengan subur. Lihat saja foto-fotonya. Media tanam yang beliau gunakan adalah media tanam yang umum digunakan dalam bercocok tanam secara hidroponik, yaitu campuran arang sekam dan cocopeat. Mau mencoba menanam terung hidroponik dengan teknik Dutch Bucket System? Silahkan praktekkan ilmu bercocok tanam hidroponik dari ibu Dede Siti Hasanah berikut ini :

A. Alat dan Bahan Untuk Menanam Terung Hidroponik

Jika anda berkeinginan untuk mencoba teknik hidroponik dutch bucket system atau sistem DB, anda harus mempersiapkan beberapa peralatan dan bahan-bahan berikut ini :

Baca juga  Panduan Teknis Budidaya Anggur

a). Ember / Bucket (bisa memanfaatkan barang bekas yang ada, misalnya bekas box es krim)
b). Pot, ukuran pot harus lebih kecil dari bucket
b). Pipa paralon, elbow, sambungan pipa, valve socket dan faucet socket (jumlahnya sesuaikan dengan kebutuhan anda)
c). Selang fertigasi, nepple (sesuai kebutuhan)
d). Pompa
e). Bak nutrisi
f). Hidrotom, zeolit atau media tanam lainnya (sediakan sesuai kebutuhan)
g). Benih terung
h). Nutrisi AB Mix

Setelah alat dan bahan-bahan dirasa cukup, silahkan buat instalasinya seperti gambar pada postingan ini : Dutc Bucket System

B. Cara Menanam Terung Hidroponik Dengan Teknik Dutch Bucket System (DBS)

1. Persiapan Bibit dan Cara Semai Terung Hidroponik

Benih terung disemai terlebih dahulu, bibit dipindah tanam ke bucket setelah berusia 25 – 30 hari setelah semai. Untuk media semai anda bisa menggunakan arang sekam. Media semai arang sekam lebih baik daripada menggunakan tanah, karena bibit mudah dicabut saat akan dipindah tanam dan kerusakan akar dapat diminimalisir. Bibit diletakkan/disemai secara teratur dengan jarak 3 x 3 cm, tutup tipis benih dengan arang sekam kemudian semprot dengan air (tanpa nutrisi) agar media basah. Tutup semaian dengan plastik hitam, letakkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. 5 – 6 hari kemudian biasanya benih sudah mulai tumbuh, setelah tumbuh buka plastik penutup.

2. Cara Membuat Media Tanam Terung Hidroponik

Pada umumnya media tanam yang digunakan pada teknik hidroponik Dutch Bucket System adalah hidroton atau zeolit. Namun disini ibu Dede menggunakan media tanam yang berbeda, yaitu campuran arang sekam dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 1. Media tanam tersebut dimasukkan kedalam pot yang sudah disediakan, yaitu pot yang berukuran lebih kecil dari bucket. Tekan-tekan sedikit agar padat, namun jangan terlalu padat.

Baca juga  Menanam Paprika Dalam Polybag

3. Cara Menanam Bibit Terung Hidroponik

Terung Hidroponik Sistem DB 2

Terung Hidroponik : Awal pertumbuhan (By : Dede Siti Hasanah II)

Jika bibit terung sudah berumur 25 – 30 hari setelah semai, bibit siap dipindah tanam. Pilihlah bibit terung yang sehat dan memiliki vigor yang kuat. Agar akar tidak rusak, ambil bibit bersama media semainya dengan cara dicongkel. Tanam bibit terung tersebut pada pot yang sudah disiapkan. Setelah penanaman selesai, siram dengan larutan nutrisi (ppm rendah) agar tidak layu. Selama 3 – 4 hari tanaman harus ternaungi untuk memberikan kesempatan tanaman beradaptasi. Kemudian buka sedikit demi sedikit naungan tersebut, hingga akhirnya tanaman tersinari matahari langsung.

4. Kebutuhan Nutrisi dan ppm Terung Hidroponik

a). Pada awal tanam, yaitu 0 hari setelah tanam berikan nutrisi dengan ppm 1000. Pemberian nutrisi dengan ppm 1000 ini berlanjut hingga tanaman berusia 3 minggu setelah tanam.
b). Setelah tanaman terung berusia 3 minggu, naikkan ppm nutrisi menjadi 1500. Dan berlanjut sampai tanaman terung hidroponik memasuki masa generatif (masa pembungaan).
c). Sejak tanaman terung hidroponik memasuki masa generatif, naikkan ppm menjadi 1.750. Demikian seterusnya sampai berbuah dan panen.

Cara Menanam Hidroponik Sistem DB

Terung Hidroponik : Memasuki Masa Generatif / Pembungaan (By : Dede Siti Hasanah II)

5. Jadwal Pemberian Nutrisi Terung Hidroponik

Larutan nutrisi yang berada pada tandon, dialirkan ketanaman melalui pipa inlet dan selang fertigasi menggunakan pompa. Karena disini ibu Dede Siti Hasanah tidak menggunakan timer, maka beliau menghidupkan dan mematikan pompa secara manual. Pompa dinyalakan setiap hari selama 10 jam nonstop. Pompa mulai dinyalakan pada jam 07.00 hingga jam 17.00 dan pada malam hari pompa tidak bekerja (dimatikan).

6. Cara Mengendalikan Hama dan Penyakit Terung Hidroponik

Untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman terung hidroponik dilakukan seperti pada tanaman terung pada umumnya. Silahkan baca disini : Mengendalikan Hama Tanaman Terung
Demikian cara menanam terung hidroponik dengan teknik Dutch Bucket System atau Sistem DB ala ibu Dede Siti Hasanah. Mohon maaf, kami belum bisa menyajikan gambar proses pembuatan instalasinya atau cara merakit instalasi Dutch Bucket System ini. Jika ada yang belum paham atau ada yang ingin dintanyakan atau ingin memberi masukan silahkan tulis pertanyaan anda di kolom komentar yang tersedia dibawah ini. Semoga bermanfaat….

Baca juga  Budidaya Kacang Panjang

By ; Dede Siti Hasanah


Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...

Postingan populer dari blog ini

Jangan Salah Pilih Bibit Tanaman Hidroponik

Persiapan Lahan Budidaya Cabai Hidroponik Sistem Fertigasi

Cara Menanam Selada Hidroponik