Melon Hidroponik Sistem Dutch Bucket
Melon Hidroponik Sistem Dutch Bucket
Melon-melon yang dipelihara di dalam greenhouse di area restoran hidroponik Joglo Ndeso milik Bertha Suranto itu tampak menggemaskan. Bentuknya bulat hijau berukuran 2 kali kepalan tangan orang dewasa. Tanaman melon itu berdiri tegak lantaran di sangga oleh tali. Setiap tanaman hanya dipelihara 2 melon.
Melon-melon itu tumbuh di dalam pot, berupa ember berwarna putih yang populer disebut dutch bucket. Nah di dalam dutch bucket berisi substrat media kering hydroton. Media kering hydroton yang berupa butiran tanah liat seperti kelereng itu tidak mengisi penuh dutch bucket. Hydroton hanya mengisi seperempat dari tinggi dutch bucket.
Sistem budidaya melon hidroponik itu dilakukan secara vertigasi. Larutan nutrisi dari tangki nutrisi akan membasahi media hydroton melalui sebuah selang yang sengaja dibenamkan. Berikutnya setelah seluruh media basah, kelebihan larutan nutrisi itu akan mengalir keluar melalui pipa lain (outlet) di bagian bawah dutch bucket menuju bak nutrisi.
Bagaimana media kering hydroton itu dapat basah walau hanya mengandalkan satu selang inlet larutan nutrisi? Kuncinya terletak dari posisi lubang outlet. Posisi lubang itu nyaris sejajar tinggi media kering hydroton. Jadi saat aliran nutrisi masuk ke dalam dutch bucket, ia terlebih dahulu akan mengisi bagian bawah media, lalu naik ke atas dan selanjutnya keluar melalui lubang outlet.
Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...