Sayuran Hidroponik Untuk Dataran Tinggi


Jika sebelumnya kita telah mengulas tentang tanaman hidroponik untuk dataran rendah (wilayah panas), maka pada artikel berikut ini kita akan membahas tentang sayuran hidroponik untuk dataran tinggi atau tempat dengan yang relatif dingin dan lembab. Pada umumnya, sayur-sayuran sangat senang dengan kondisi lingkungan yang dingin dan lembab, sehingga tidak heran jika kita melakukan perjalanan piknik ke pegunungan, maka akan kita jumpai berbagai jenis macam sayuran yang dapat tumbuh dengan baik. Hal itu didukung dengan kondisi lingkungan yang dingin dan kelembaban yang cukup tinggi, sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Berikut ini beberapa sayuran hidroponik yang cocok untuk dibudidayakan di daerah dataran tinggi, antara lain adalah :

1. Selada Hijau Keriting
Umur Panen : 30-40 hari setelah tanam
Ciri Siap Panen : Daun dewasa hijau cerah, lebar dan bergelombang
Pilihan Benih : Grand Rapid (Merk Known You Seed)

selada-hijau-hidroponik

Selada, atau Lectuca sativa merupakan tanaman daerah beriklim tropis maupun sedang. Jenis sayuran hidroponik ini sangat populer di tanah air kita tercinta. Selada kaya akan vitamin A dan potasium, kandungan tersebut akan optimal didalam sayuran, jika dibudidayakan pada suhu yang relatif rendah. Suhu yang relatif tinggi, akan mendorong pertumbuhan generatif. Hal ini tidak sejalan dengan tujuan budidaya sayuran selada yang akan dimanfaatkan bagian vegetatifnya, yaitu daun. Pada dasarnya, pertumbuhan selada dewasa bisa mencapai umur 65-130 hari. Namun, jika selada dipanen pada umur yang tua, maka akan menghasilkan sayuran yang memiliki rasa pahit. Sehingga, untuk mendapatkan rasa selada yang renyah dan manis, maka selada dipanen pada umur yang lebih muda yakni berkisar antara 30-40 hari setelah tanam.

Sayuran selada dapat tumbuh dengan optimal pada tingkat pH 5,0-6,8 dengan suhu sejuk sekitar 20 derajat celcius. Selada merupakan jenis sayuran yang mudah rusak, dimana sayuran selada hanya memiliki nilai jual ketika dalam kondisi segar. Sehingga tidak memiliki diversifikasi produk turunan.

2. Lettuce Romaine
Umur Panen : 30-40 hari setelah tanam
Ciri siap panen : Daun dewasa hijau tua, bergelombang, dan permukaan kasar
Pilihan Benih ; Romaine (Import Rijkzwaan)

romaine-hidroponik

Romaine Lactuce sativa L. merupakan varian lettuce yang tumbuh oval memanjang dengan ujung atas (kepala) yang makin melebar. Daunnya tebal dan bergelombang kecil-kecil dengan tulang daun tengah yang kaku. Jika dibandingkan dengan lettuce lain, romaine cenderung sedikit tahan panas. Romaine memiliki varian daun mulai hijau terang, hijau tua, bercak merah kecoklatan, dan merah. Tulang daun bagian tengah ada yang berwarna putih atau lebih muda dari warna daunnya. Romaine dikenal dengan selada berdaun panjang, tetapi saat ini telah tersedia varietas yang menghasilkan romaine dengan daun yang lebih kecil.  Romaine disantap dalam keadaan mentah di negara asalnya, Eropa.

3. Selada Keriting Merah
Umur Panen : 30-40 hari dari pembenihan
Ciri Siap Panen : Daun dewasa berwarna merah
Pilihan Benih : Lollo rosa (import Known You Seed)

selada-hidroponik

Selada merah termasuk jenis selada daun longgar. Selada ini juga dikonsumsi sebagai bahan utama dari salad dan garnish. Jika dibudidayakan pada kondisi lingkungan yang sesuai, yaitu tempat yang dingin, maka selada ini akan memberikan warna merah yang merata. Selain itu, rasa dari daunnya akan lebih renyah dan kaya akan air. Sedangkan, jika kita jumpai jenis selada ini didareah dataran rendah, maka warna yang dihasilkan tidak akan sempurna merah. Tetapi bercampur antara merah dan hijau, sehingga terkesan seperti pola batik.

4. Endive
Umur Panen : 30 hari
Ciri Siap Panen : Daun dewasa panjang hingga 20 cm
Pilihan Benih : Tres Fine Maraichere

endive-sayuran-hidroponik


Sayur ini masih jarang kita jumpai di Indonesia, karena masih sedikit peminat dan harganya cenderung relatif lebih mahal. Endive kaya akan kandungan vitamin A, vitamin K, serat dan folat. di Indonesia, Endive termasuk dalam salah satu jajaran sayuran eksklusif dengan harga yang sangat tinggi. Sehingga konsumen utama sayuran ini adalah tamu-tamu hotel berbintang.

Itulah beberapa jenis sayuran hidorponik untuk dataran tinggi, tetapi kita tidak perlu khawatir. Saat ini banyak dikembangkan varietas-varietas baru, sehingga kita bisa tetap membudidayakan sayuran tersebut didataran rendah yang cenderung lebih panas. Itulah keunggulan sistem hidroponik dibandingkan dengan sistem konvensional, sehingga banyak manfaat yang dapat kita rasakan untuk menunjang kebutuhan hidup sehat kita sehari-hari.

Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...

Postingan populer dari blog ini

Jangan Salah Pilih Bibit Tanaman Hidroponik

Persiapan Lahan Budidaya Cabai Hidroponik Sistem Fertigasi

Cara Membuat Hidroponik Dengan Paralon