Inspirasi Berkebun, Menanam Cabai Vertikultur Hidroponik
Vertikultur Hidroponik
Hidroponik – Sejak beberapa tahun terakhir “berkebun” menjadi trend dalam mengisi waktu luang. Terutama masyarakat yang tinggal diwilayah perkotaan dengan lahan yang terbatas. Bermacam cara orang menyiasati agar lahan yang sempit bisa digunakan untuk menyalurkan hobinya dalam berkebun. Mulai dari berkebun secara konvensional, hidroponik, aquaponik dan vertikultur. Berkebun yang paling mudah dan tidak memerlukan teknik khusus tentu saja adalah berkebun konvensional, yaitu berkebun atau menanam dengan media tanah. Namun berkebun konvensional dibutuhkan ketersediaan lahan dan tanah yang cukup, meskipun itu dilakukan dengan menggunakan pot atau polybag. Dengan alasan tersebut, berkebun konvensional sepertinya kurang cocok dilakukan di perkotaan dengan lahan yang sangat terbatas. Masyarakat perkotaan tentu sangat kesulitan dalam mendapatkan media tanah untuk berkebun. Selain itu, berkebun konvensional kurang efektif dilakukan pada lahan yang sempit dan terbatas. Berkebun konvensional juga banyak menyita waktu, karena kita diharuskan melakukan perawatan yang rutin seperti menyiram, memupuk, menyiangi rumput dan sebagainya.
Solusi Berkebun di Lahan Sempit
Banyak cara untuk menyiasati keterbatasan media tanah dan lahan diperkotaan, yaitu berkebun dengan menerapkan sistem vertikultur, hidroponik dan aquaponik. Vertikultur adalah sistem berkebun dengan menyusun atau meletakkan tanaman secara vertikal. Meskipun teknik vertikultur pada umumnya menggunakan media tanah, tetapi teknik ini efektif untuk memaksimalkan penggunaan lahan yang terbatas. Dengan teknik ini kita bisa menanam banyak tanaman tanpa memerlukan lahan yang luas. Sementara jika kita tidak memiliki tanah sama sekali, kita bisa menerapkan teknik berkebun dengan sistem hidroponik. Berkebun dengan sistem hidroponik tidak menggunakan tanah sama sekali sebagai media tanamnya. Media tanam yang digunakan pada sistem hidroponik adalah arang sekam, cocopeat, rockwoll, perlite, hydroton atau vermiculite. Media tanam hidroponik tersebut lebih mudah didapatkan diperkotaan. Sementara aquaponik adalah gabungan antara hidroponik dan aquakultur. Dengan sistem aquaponik kita bisa memelihara ikan dan sekaligus berkebun.
Vertikultur Hidroponik
Bagaimana jika vertikultur dan hidroponik digabungkan? Ini menjadi sesuatu yang sangat luar biasa, dan jadilah suatu sistem berkebun yang disebut “Vertikultur Hidroponik“. Gabungan dari kedua teknik berkebun tersebut sangat efektif dilakukan di wilayah perkotaan yang sempit. Teknik “Vertikultur Hidroponik” sangat efesien dalam penggunaan lahan serta tidak memerlukan tanah sebagai medianya. Bayangkan, dengan teknik ini kita bisa menanam puluhan tanaman pada lahan yang hanya seluas monitor komputer. Sangat jauh jika dibandingkan dengan hidroponik biasa yang pada umumnya dilakukan dengan pipa atau talang horizontal. Dengan teknik ini, kita bisa memanfaatkan setiap jengkal lahan yang ada di rumah untuk berkebun. Kita bisa menanam bermacam-macam jenis sayuran pada lahan yang sangat terbatas.
Inspirasi Vertikultur Hidroponik
Untuk desain teknik vertikultur hidroponik bisa bermacam-macam. Anda bisa berkreasi sendiri sesuai dengan selera dan ketersediaan alat dan bahan. Anda bisa menggunakan pipa paralon, pot, atau barang-barang bekas yang ada disekitar anda. Botol-botol bekas, kaleng bekas dan barang-barang bekas lainnya bisa anda manfaatkan untuk berkebun dengan teknik vertikultur hidroponik. Untuk tempat meletakkan tanaman anda bisa memanfaatkan dinding rumah anda, pagar, atau membuat rak. Seperti yang dilakukan oleh ibu Mar’atus Ariefin dan ibu CC Sarie berikut ini. Ibu Mar’atus Ariefin menanam cabai dengan menerapkan teknik vertikultur hidroponik, sementara ibu CC Sarie menanam sayuran dengan teknik yang sama.
1. Inspirasi Menanam Cabai Vertikultur Hidroponik
Perhatikan foto-foto dibawah ini, indah dan menarik bukan? Ini adalah hasil kreasi dari seorang gardener, ibu Mar’atus Ariefin. Beliau menanam cabe hidroponik yang digabungkan dengan sistem vertikultur, maka jadilah cabe hidroponik vertikultur atau cabai vertikultur hidroponik. Ibu Mar’atus Ariefin ini meletakkan tanaman cabainya pada dinding rumah, beliau merangkainya dengan tali dan mengantungnya di dinding. Sungguh inspirasi berkebun yang sangat menarik dan patut untuk dicontoh. Berikut ini foto-fotonya ;
Cabai hidroponik sistem wick yang digabungkan dengan teknik vertikultur karya Ibu Mar’atus Ariefin.
Tanaman cabe vertikultur hidroponik di rangkai dengan tali dan digantung pada dinding rumah. Ibu Mar’atus Ariefin juga memanfaatkan cup bekas untuk berkebun.
2. Inspirasi Menanam Sayur Vertikultur Hidroponik
Berbeda dengan yang dilakukan ibi Mar’atus Ariefin, ibu CC Sarie memilih menanam sayur. Beliau memadukan hidroponik sistem Dutc Bucket (DB) dengan vertikultur. Ibu CC Sarie memanfaatkan botol bekas air mineral untuk pot tanamannya dan menyusunnya pada rak. Pada sistem ini nutrisi dipompa keatas dan dialirkan melalui selang-selang khusus untuk memberi asupan nutrisi pada tanaman. Larutan nutrisi sebagian akan mengalir kembali ketandon dan akan dipompa kembali ke tanaman, begitu seterusnya hingga tanaman siap panen.
Sayuran vertikultur hidroponik karya ibu CC Sarie, beliau memanfaatkan botol bekas air mineral untuk berkebun.
Baca juga :
1. Cara Menanam Cabai Hidroponik Sistem Wick
2. Cara Menanam Seledri Hidroponik
Bagaimana ? anda tertarik untuk mencoba? Silahkan saja….semoga tulisan ini menjadi inspirasi bagi anda semua. Amiin. Satu hal yang harus diingat, yaitu dalam memilih tempat untuk meletakkan tanaman vertikultur hidroponik anda. Tanaman pada umumnya membutuhkan sinar matahari untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Untuk itu, pilihlah tempat yang tersinari matahari minimal 5 jam sehari. Jika anda ingin meletakkan atau menggantung tanaman pada dinding rumah, pilihlah dinding rumah bagian timur atau barat. Demikian inspirasi tentang berkebun dengan teknik “Vertikultur Hidroponik“, semoga bermanfaat…
Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...