Budidaya Tanaman Bunga Cempaka (Magnolia Champaca)
Budidaya Tanaman Bunga Cempaka (Magnolia Champaca) – Tanaman kantil (michelia alba) telah lama dikenal di Indonesia sebagai tanaman hias mahal, tumbuh subur di seluruh pulau Jawa dan khususnya Jawa Tengah.
Dewasa ini tanaman kantil telah banyak dibudidayakan secara komersil walaupun hanya melalui cara – cara tradisional.
Hasil pokok dari tanaman kantil adalah bunganya yang mengeluarkan bau harum. Bunga kantil banyak dimanfaatkan untuk berbagai acara, baik yang bersifat magis, ritual, religius, maupun acara – acara biasa semacam ritual perawatan kecantikan dan kesehatan.
Hal ini telah membudaya dikalangan masyarakat pedesaan maupun perkotaan sehingga membuat bunga kantil dalam kehidupan sehari – hari menjadi suatu idola dan keharusan tersedia di rumah untuk berbagai keperluan tersebut.
Pengadaan bibit kantil pada umumnya lebih banyak dilakukan dengan cara vegetatif yaitu bisa melalui cangkok atau stek, pada polybag atau langsung dalam pot, caranya adalah sebagai berikut :
1). Cara bertanam kantil dalam pot
Pertama – tama pot diisi dengan tanah, pasir dan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 1:1:1.
Pot diisi media tanam secukupnya supaya tidak tumpah sewaktu penanaman bibit kantil, kira – kira disisakan setinggi 15 cm saja. Sabut pembungkus bibit baik itu cangkokan maupun polybag stek dilepas dengan hati – hati agar tidak mengganggu akar.
Selanjutnya bibit ditanam dalam pot dan diletakkan di tempat yang teduh, untuk sementara waktu. Kemudian setiap satu tahun sekali, 1/3 bagian tanah dalam pot wajib diganti dengan tanah baru yang telah dicampur pupuk kandang.
2). Menanam kantil di pekarangan rumah
Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm.
Masing – masing lubang diisi dengan perbandingan 3:1, kemudian bibit ditanam dan diberi ajir atau pagar.
3). Lakukan perawatan pertama yaitu penyiraman
Tanaman muda perlu mendapat perawatan yang intensif berupa penyiraman yang teratur terutama di musim kemarau, sedangkan pada tanaman dewasa tidak dibutuhkan penyiraman terkecuali terjadi tanda – tanda kekurangan air pada tanaman tersebut.
4). Lakukan perawatan kedua yaitu pemupukan
Waktu pemupukan yang baik adalah pada awal musim hujan dan menjelang musim kemarau. Pedoman pemberian pupuk adalah sebagai berikut :
Untuk hama, penyakit dan parasit : kelompok hama yang menyerang buah / penggerek buah, dikenal hama dari jenis ulat batik ( phyllocnites sp. ), penggerek daun ( leaf blotch miners ) adalah sejenis ulat daun ( papilo memron ), kumbang, walang sangit ( leptocorisa acuta ), semut dan kutu serta berbagai penyakit lainnya dengan tanda awal adalah bercak coklat, disertai tumbuhnya banyak parasit / benalu.
5). Perhatikan waktu panen bunga
Tanaman kantil yang sudah berusia dewasa yaitu sekitar 1 tahun sudah dapat dipanen bunganya.
Cara panen yaitu dengan memetik memakai tangan atau dapat pula menggunakan galah.
Waktu pemetikan disesuaikan dengan keadaan pasar atau permintaan dari si pembeli. Paling bagus adalah pada waktu sore hari.
Pemasaran bunga kantil dapat dilakukan dengan cara yang sangat mudah yaitu di pasar tradisional, pasar bunga / pasar kembang, pasar tanaman hias atau di tepi jalan yang strategis hingga kepada para pengumpul bunga kantil.
Dipersembahkan oleh : DuniaPertanian.net
Bagikan ke teman-temanmu yuk...